Friday, October 16, 2015

Penduduk, Masyarakat dan Budaya

A. PENDUDUK

Penduduk atau warga suatu negara dapan di definisikan menjadi dua:

1. Orang yang tinggal di daerah tersebut
2. Orang yang berhak tinggal di daerah tersebut dan memiliki surat resmi untuk tinggal di daerah tersebut, namun memilih tinggal di daerah lain

Dalam ilmu Sosiologi, Penduduk diartikan sebagai kumpulan manusia yang menempati wilayah Geografi dan ruang tertentu

Pertumbuhan penduduk yang semakin cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek Sosial, Ekonomi, Politik, Kebudayaan dan sebagainya. Dengan adanya pertumbuhan aspek-aspek kehidupan tersebut, maka bertambah sistem mata pencahariyan hidup dari Homogen menjadi Kompleks

Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek perilaku menusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonomi, seperti pengecer hingga pelanggan potensial

1. Kepadatan Penduduk
Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka tinggal.

Beberapa pengamat masyarakat percaya bahwa konsep kapasitas muat juga berlaku pada penduduk di muka bumi, yakni bahwa penduduk yang tak terkontrol dapat menyebabkan katastrofi Malthus. Beberapa menyangkal pendapat ini

Negara-negara kecil biasanya memiliki kepadatan penduduk tertinggi, di antaranya: Monako, Singapura, Vatikan, dan Malta. Di antara negara besar yang memiliki kepadatan penduduk tinggi adalah Jepang dan Bangladesh

2. Pengendalian Jumlah Penduduk
Pengendalian penduduk adalah kegiatan membatasi pertumbuhan penduduk, umumnya dengan mengurangi jumlah kelahiran. Dokumen dari Yunani Kuno telah membuktikan adanya upaya pengendalian jumlah penduduk sejak zaman dahulu kala. Salah satu contoh pengendalian penduduk yang dipaksakan terjadi di Republik Rakyat Tiongkok yang terkenal dengan kebijakannya 'satu anak cukup'. kebijakan ini diduga banyak menyebabkan terjadinya aksi pembunuhan bayi, pengguguran kandungan yang dipaksakan, serta sterilisasi wajib.

Indonesia juga menerapkan pengendalian penduduk, yang dikenal dengan program Keluarga Berencana (KB), meski program ini cenderung bersifat persuasif ketimbang dipaksakan. Program ini dinilai berhasil menekan tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia

3. Penduduk Dunia

Berdasarkan estimasi yang diterbitkan oleh Biro Sensus Amerika Serikat, penduduk dunia mencapai 6,5 miliar jiwa pada tanggal 26 Februari 2006 pukul 07.16 WIB. Dari sekitar 6,5 miliar penduduk dunia, 4 miliar diantaranya tinggal di Asia. Tujuh dari sepuluh negara berpenduduk terbanyak di dunia berada di Asia (meski Rusia juga terletak di Eropa).

Sejalan dengan proyeksi populasi, angka ini terus bertambah dengan kecepatan yang belum ada dalam sejarah. Diperkirakan seperlima dari seluruh manusia yang pernah hidup pada enam ribu tahun terakhir, hidup pada saat ini.
Pada tanggal 19 Oktober 2012 pukul 03.36 WIB, jumlah penduduk dunia akan mencapai 7 miliar jiwa. Badan Kependudukan PBB menetapkan tanggal 12 Oktober 1999 sebagai tanggal dimana penduduk dunia mencapai 6 miliar jiwa, sekitar 12 tahun setelah penduduk dunia mencapai 5 miliar jiwa.

Grafik Populasi Dunia dari 1950-2011


Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk (2015):


1. Republik Rakyat Tiongkok (1,401,586,609 jiwa)
2. India (1,282,390,303 jiwa)
3. Amerika Serikat (325,127,634 jiwa)
4. Indonesia (255,708,785 jiwa)
5. Brasil (203,657,210 jiwa)
6. Pakistan (188,144,040 jiwa)
7. Nigeria (183,523,432 jiwa)
8. Bangladesh (160,411,249 jiwa)
9. Rusia (142,098,141 jiwa)
10. Jepang (126,818,019 jiwa)


   B. MASYARAKAT
Sama seperti halnya Penduduk, Masyarakat juga dapat didefinisikan menjadi dua:

1. Suatu kesatuan kehidupan social manusia yang menempati wilayah tertentu
2. Kehidupan social yang teratur karena memiliki pranatasosial yang telah menjadi tradisi dan                 mengatur kehidup

Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan

Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industridan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional

Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom, dan masyarakat negara

Kata society berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial. Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa “setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.”

Untuk menganalisa secara ilmiah tentang proses terbentuknya masyarakat sekaligus problem-problem yang ada sebagai proses-proses yang sedang berjalan atau bergeser kita memerlukan beberapa konsep. Konsep-konsep tersebut sangat perlu untuk menganalisa proses terbentuk dan tergesernya masyarakat dan kebudayaan serta dalam sebuah penelitian antropologi dan sosiologi yang disebut dinamik sosial (social dynamic)

Konsep-konsep penting tersebut antara lain :
· Internalisasi (internalization)
· Sosialisasi (socialization)
· Enkulturasi (enculturation).

C. BUDAYA

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.


Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia

1. Definisi Budaya
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya:

“Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina”

Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logisyang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.

Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

2. Pengertian Budaya
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.

Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.

Menurut Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.

Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat

3. Unsur-unsur Budaya
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:

A. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
· alat-alat teknologi
· sistem ekonomi
· keluarga
· kekuasaan politik


B. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
· sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk                  menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
· organisasi ekonomi
· alat-alat, dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga        pendidikan utama)
· organisasi kekuatan (politik)

C.  C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal categories of culture) yaitu:
· bahasa
· sistem pengetahuan
· sistem tekhnologi, dan peralatan
· sistem kesenian
· sistem mata pencarian hidup
· sistem religi
· sistem kekerabatan, dan organisasi kemasyarakatan

4. Kebudayaan menurut wilayah
Seiring dengan kemajuan teknologi, dan informasi, hubungan, dan saling keterkaitan kebudayaan-kebudayaan di dunia saat ini sangat tinggi. Selain kemajuan teknologi, dan informasi, hal tersebut juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, migrasi, dan agama.

A. Afrika
Beberapa kebudayaan di benua Afrika terbentuk melalui penjajahan Eropa, seperti kebudayaan Sub-Sahara. Sementara itu, wilayah Afrika Utara lebih banyak terpengaruh oleh kebudayaan Arab, dan Islam.


B. Amerika
Kebudayaan di benua Amerika dipengaruhi oleh suku-suku Asli benua Amerika, orang-orang dari Afrika (terutama di Amerika Serikat), dan para imigran Eropa terutama Spanyol, Inggris, Perancis, Portugis, Jerman, dan Belanda.

C. Asia
Asia memiliki berbagai kebudayaan yang berbeda satu sama lain, meskipun begitu, beberapa dari kebudayaan tersebut memiliki pengaruh yang menonjol terhadap kebudayaan lain, seperti misalnya pengaruh kebudayaan Tiongkok kepada kebudayaan Jepang, Korea, dan Vietnam. Dalam bidang agama, agama Budha dan Taoisme banyak memengaruhi kebudayaan di Asia Timur. Selain kedua Agama tersebut, norma dan nilai Agama Islam juga turut memengaruhi kebudayaan terutama di wilayah Asia Selatan dan tenggara.


D. Australia
Kebanyakan budaya di Australia masa kini berakar dari kebudayaan Eropa dan Amerika. Kebudayaan Eropa, dan Amerika tersebut kemudian dikembangkan, dan disesuaikan dengan lingkungan benua Australia, serta diintegrasikan dengan kebudayaan penduduk asli benua Australia,Aborigin.

E. Eropa
Kebudayaan Eropa banyak terpengaruh oleh kebudayaan negara-negara yang pernah dijajahnya. Kebudayaan ini dikenal juga dengan sebutan "kebudayaan barat". Kebudayaan ini telah diserap oleh banyak kebudayaan, hal ini terbukti dengan banyaknya pengguna bahasa Inggris, dan bahasa Eropa lainnya di seluruh dunia. Selain dipengaruhi oleh kebudayaan negara yang pernah dijajah, kebudayaan ini juga dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani kuno, Romawi kuno, dan agama Kristen, meskipun kepercayaan akan agama banyak mengalami kemunduran beberapa tahun ini.


F. Timur Tengah, dan Afrika Utara
Kebudayaan didaerah Timur Tengah dan Afrika Utara saat ini kebanyakan sangat dipengaruhi oleh nilai, dan norma agama Islam, meskipun tidak hanya agama Islam yang berkembang di daerah ini.


D. KESIMPULAN

Dari ketiga Unsur diatas (Penduduk Masyarakat dan Budaya) dapat diambil kesimpulan bahwa Penduduk sangat berpengaruh dalam suatu Negara, dengan menangani kepadatan penduduk dengan pengendalian jumlah penduduk, dapat menangani setidaknya sedikin permasalahan dalam penduduk.

Contohnya:
Salah satu permasalahan penduduk di Indonesia yaitu kepadatan penduduk, bagai mana cara menanganinya? Dari sensus penduduk Dunia tahun 2015, Indonesia termasuk Dalam 10 Besar Negara dengan Populasi penduduk terbanyak dan Indonesia menempati urutan nomor 4 dengan jumlah pertumbuhan 3.49%. Negara dengan populasi penduduk terbanyak atau menempati urutan nomor 1 adalah Tiongkok dengan jumlah pertumbuhan sebanyak 19.13%. padahal di Tiongkok sudah menggunakan sistem pengendalian jumlah penduduk ‘satu anak cukup’ tetapi tetap pertumbuhan jumlah penduduk tetap selalu meningkat. Layaknya di Indonesia juga menggunakan sistem pengendalian jumlah penduduk yang biasa disebut KB (Keluarga Berencana).

Hubungan antara Masyarakat dan Budaya sangat menyangkut satu sama lain, seperti halnya Kebudayaan merupakan hasil dari Masyarakat. Kebudayaan hanya bisa lahir, tumbuh dan berkembang dalam Masyarakat. Tetapi juga sebaliknya tidak ada Masyarakat yang tidak didukung oleh Kebudayaan


Kebudayaan juga di dukung oleh unsur Sosial, yang mana dalam dunia Pendidikan dikenal sebagai ilmu Sosial dan Budaya. Unsur Budaya berkembang dengan adanya unsur Sosial, dan unsur Sosial berfungsi untuk mengembangkan unsur Budaya pada suatu wilayah

Refrensi dan Sumber:

=>     “MKDU Ilmu Sosial Dasar” Gunadarma, 1996
=>     “Buku pegangan bidang kependudukan” Lembaga Demografi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, 1980
=>     “Penduduk” https://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk
=>     “Sensus Penduduk Dunia” https://id.wikipedia.org/wiki/Sensus_Negara
=>     “Masyarakat dan Negara” Ignas Kleden, 2004
=>     “Masyarakat” https://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat
=>     “Individu, Masyarakat dan Sejarah” Edisi Indonesia, 2000
=>     “Refolusi, Demokrasi dan Masyarakat” Yayasan Obor Indonesia, 2005
=>     “Teori-teori Kebudayaan” Kanisius, 2005
=>     “Budaya” https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
=>     “Strategi Kebudayaan” IKAPI, 1988



2015
Ilmu Sosial Dasar (ISD) 1B
1KA28

Copyright © 2015 [Syarif Sagaf] 16115768