Wednesday, May 17, 2017

ITIL vs ASL vs BiSL

1. ITIL (Information Technology Infrastructure Library)
Information Technology Infrastructure Library (ITIL) diterjemahkan "Pustaka Infrastruktur Teknologi Informasi", adalah suatu rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan TI. Nama ITIL dan IT Infrastructure Library merupakan merek dagang terdaftar dari Office of Government Commerce (OGC) Britania Raya. ITIL memberikan deskripsi detail tentang beberapa praktik TI penting dengan daftar cek, tugas, serta prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis organisasi TI.

Walaupun dikembangkan sejak dasawarsa 1980-an, penggunaan ITIL baru meluas pada pertengahan 1990-an dengan spesifikasi versi keduanya (ITIL v2) yang paling dikenal dengan dua set bukunya yang berhubungan dengan ITSM (IT Service Management), yaitu Service Delivery (Antar Layanan) dan Service Support (Dukungan Layanan).

Pada 30 Juni 2007, OGC menerbitkan versi ketiga ITIL (ITIL v3) yang intinya terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus hidup layanan yang disediakan oleh teknologi informasi. Kelima bagian tersebut adalah:
  • Service Strategy
Service Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tetapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle.
  • Service Design
Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri. Service Design berisi prinsip-prinsip dan metode-metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset layanan, seperti server, storage dan sebagainya.
  • Service Transition
Service Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang diubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Tahapan lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam Service Design untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation.
  • Service Operation
Service Operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya. Panduan-panduan ini mencakup bagaiman menjaga kestabilan operasional layanan TI serta pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup serta target kinerja layanan TI.
  • Continual Service Improvement
Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagi Deming Quality Cycle.

Kelima bagian tersebut dikemas dalam bentuk buku, atau biasa disebut sebagai core guidance publications. Setiap buku dalam kelompok utama ini berisi:
  1. Practice fundamentals – menjelaskan latar belakang tahapan lifecycle serta kontribusinya terhadap pengelolaan layanan TI secara keseluruhan.
  2. Practice principles – menjelaskan konsep-konsep kebijakan serta tata kelola tahanan lifecycle yang menjadi acuan setiap proses terkait dalam tahapan ini.
  3. Lifecycle processes and activities – menjelaskan berbagai proses maupun aktivitas yang menjadi kegiatan utama tahapan lifecycle. Misalnya proses financial management dan demand management dalam tahapan Service Strategy.
  4. Supporting organization structures and roles – proses-proses ITIL tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa defini roles dan responsibilities. Bagian ini menjelaskan semua aspek yang terkait dengan kesiapan model dan struktur organisasi.
  5. Technology considerations – menjelaskan solusi-solusi otomatisasi atau software ITIL yang dapat digunakan pada tahapan lifecycle, serta persyaratannya.
  6. Practice Implementation – berisi acuan/panduan bagi organisasi TI yang ingin mengimplementasikan atau yang ingin meningkatkan proses-proses ITIL.
  7. Complementary guideline – berisi acuan model-model best practice lain selain ITIL yang dapat digunakan sebagai referensi bagian tahapan lifecycle.
  8. Examples and templates – berisi template maupun contoh-contoh pengaplikasian proses.
2. ASL (Application Services Library)
Application Services Library (ASL) diterjemahkan "Pustaka Layanan Informasi", adalah kerangka kerja domain publik dari praktik terbaik yang digunakan untuk menstandarisasi proses dalam Manajemen Aplikasi, disiplin dalam memproduksi dan memelihara Sistem dan Aplikasi Informasi. Istilah "pustaka" digunakan karena ASL disajikan sebagai suatu rangkaian buku yang menjelaskan praktik terbaik dari industri TI. Hal ini dijelaskan dalam beberapa buku dan artikel (kebanyakan hanya tersedia dalam bahasa Belanda) dan di situs lembaga resmi ASL BiSL.

ASL terkait erat dengan kerangka kerja ITIL (untuk IT Service Management) dan BiSL (untuk Manajemen Informasi dan Manajemen Fungsional) serta Model Kesempurnaan Kapabilitas (CMM).

Kerangka kerja ASL dikembangkan karena ITIL, yang dalam naungan departemen infrastruktur TI, terbukti tidak memadai untuk Manajemen Aplikasi: pada saat itu, ITIL tidak memiliki panduan khusus untuk merancang, pengembangan, pemeliharaan dan dukungan aplikasi. Versi ITIL yang lebih baru, terutama V3, telah semakin banyak membahas Domain Pengembangan Aplikasi dan Manajemen Aplikasi; Lembaga ASL BiSL telah menerbitkan sebuah buku yang membandingkan ITIL v3 dan ASL.

ASL dikembangkan pada akhir tahun sembilan puluhan di Belanda, yang awalnya merupakan model R2C eksklusif, yang berevolusi menjadi ASL pada tahun 2000. Pada tahun 2001, ia disumbangkan oleh IT Service Provider PinkRoccade ke ASL Foundation, sekarang menjadi Layasan ASL BiSL. Versi ASL2 diterbitkan pada tahun 2009.

3. BiSL
Business Information Services Library (BiSL), sebelumnya dikenal dengan Business Information Service Management Library, adalah kerangka kerja yang digunakan untuk manajemen informasi.

BiSL adalah standar domain publik sejak tahun 2005, yang diatur oleh Lembaga ASL BiSL. Kerangka kerja ini menggambarkan standar untuk proses dalam manajemen informasi bisnis di tingkat strategi, manajemen dan operasi. BiSL terkait erat dengan kerangka kerja ITIL dan ASL.

Berdasarkan pemisahan tugas, Informasi Pengiriman dapat dibagi dalam dua bidang:
  • Manajemen TI mewakili 'Supply'
Manajemen TI adalah domain yang membangun dan menjalankan sistem informasi. Ini terdiri dari berbagai disiplin ilmu, termasuk Manajemen Sistem, Manajemen Aplikasi (dibingkai oleh ASL), Manajemen Fasilitas, dan Manajemen Layanan TI (dibingkai oleh ITIL).
  • Manajemen Informasi mewakili 'Permintaan'
Manajemen Informasi adalah domain yang membingkai spesifikasi persyaratan fungsional yang harus diberikan oleh layanan TI kepada pengguna akhir, pengelolaan model data perusahaan, dan pengelolaan pengiriman layanan TI oleh manajemen TI. Manajemen Informasi didukung oleh standar BiSL terbaru.

4. ITIL vs ASL vs BiSL
Dari ketiga Framework yang sudah dibahas dapat dibuat perbandingan antara ketiga Framework tersebut:
  • ASL dan ITIL sama-sama menangani Pengelolaan Aplikasi dan Pengembangan Aplikasi, yang membedakan adalah  Pengembangan untuk pemeliharaan aplikasi yang ada.
  • ITIL dan ASL fokus pada sisi penawaran informasi (tujuan sebuah organisasi TI), sedangkan BiSL berfokus pada sisi permintaan (yang timbul dari Organisasi pengguna akhir).
  • Desain Layanan ITIL mencakup tahap secara rinci, dengan aksen pada persyaratan keseluruhan dan bagaimana aplikasi harus sesuai dengan infrastruktur. Topik yang relevan adalah Persyaratan Teknik dan Manajemen Data dan Informasi. Sedangkan pada ASL, tujuan Desain adalah untuk menghasilkan desain fungsional, yang berorientasi teknis dan dapat diterjemahkan ke dalam Desain Teknis. Desain Fungsional, Model Data dan Spesifikasi Uji.
  • Manajemen Keuangan (ITIL) memperluas ruang lingkupnya melampaui domain TI ke dalam domain Bisnis (Manajemen Informasi) dan oleh karena itu memiliki hubungan dengan Manajemen Biaya (ASL) dan Manajemen Keuangan (BiSL).
  • ITIL sekarang memiliki lebih banyak proses tentang layanan daripada hanya Service Level Management. Pendatang baru adalah Service Catalog Management (mengelola layanan yang dapat dibeli oleh pelanggan tertentu; ini adalah bagian dari Service Level Management in ASL) dan Supplier Management (memastikan bahwa pemasok melakukan dengan memadai; ini adalah kekurangan di ASL).

Sumber dan Refrensi:
2017
Manajemen Layanan Sistem Informasi (MLSI) Tugas 2

2KA23

Copyright © 2017 [Syarif Segaf] 16115768