1. Manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi yang, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
Penggolongan manusia yang paling utama adalah berdasarkan jenis kelaminnya. Secara alamiah, jenis kelamin seorang anak yang baru lahir entah laki-laki atau perempuan. Anak muda laki-laki dikenal sebagai putra dan laki-laki dewasa sebagai pria. Anak muda perempuan dikenal sebagai putri dan perempuan dewasa sebagai wanita.
Penggolongan lainnya adalah berdasarkan usia, mulai dari janin, bayi, balita, anak-anak, remaja, akil balik, pemuda/i, dewasa, dan (orang) tua.
2. Cinta
Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, Cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Cinta adalah suatu perasaan yang positif dan diberikan pada manusia atau benda lainnya.
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Dalam konteks filosofi cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apa pun yang diinginkan objek tersebut.
Cinta memegang peran yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab.
Didalam kitab Suci Al-Qur’an, ditemui adanya fenomena cinta yang bersembunyi didalam jiwa manusia. Cinta memiliki tiga tingatan : Tingkat Tinggi, Menengah dan Rendah. Tingkatan cinta tersebut adalah berdasarkan firman Allah SWT dalam surat At-Taubah ayat 24.
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di jalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada Orang tua, Anak, Saudara, Istri/Suami dan Kerabat. Cinta tingkat rendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
Adapun bebrapa jenis Cinta yaitu:
• Cinta terhadap diri sendiri
• Cinta kepada Allah
• Cinta kepada Rasul
• Cinta terhadap Orang tua
• Cinta kepada sesama Manusia
• Cinta seksual
3. Kesimpulan
Manusia adalah sebuah individu hidup untuk mencintai dan dicintai. Cinta adalah sebuah perasa yang timbul karena adanya rasa empati, perhatian dan kasih sayang. Manusia ditakdirkan untuk mencintai Tuhannya dan Sesamanya. Fase-fase munculnya cinta yaitu care, responsibility, respect dan knowledge, dapat dirasakan bahwa awal timbulnya cinta adalah dari rasa peduli atau perhatian kemudian timbul hubungan yang dijalin dengan kepedulian dan perhatian, setelah itu munculnya rasa untuk bertanggung jawab yang akhirnya terbentuklah Cinta.
4. Sumber dan Refrensi :
• Ilmu Budaya Dasar, Gunadarma 1996 oleh Widyo Nugroho dan Achmad Muchji
• Manajemen Cinta, HI Press 1992 oleh Nasih Ulwan dan Abdullah
• https://id.wikipedia.org/wiki/Manusia
• https://id.wikipedia.org/wiki/Cinta
2016
Ilmu Budaya Dasar (IBD) Tugas 5
1KA28
Copyright © 2016 [Syarif Sagaf] 16115768
No comments:
Post a Comment